Masih Adakah Sifat-sifat Ini Dihati Kita?


بِسْــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم


Jika masih suka berbicara kasar dan tajam, itu pertanda belum benar-benar bisa merasakan kesejukan dalam kelemah-lembutan.


Jika masih suka menyombongkan diri, itu pertanda belum benar-benar bisa merasakan keindahan dalam kerendah-hatian.


Jika masih suka berbohong, itu pertanda belum benar-benar bisa merasakan kedamaian dalam kejujuran.


Jika masih suka mendengki, itu pertanda belum benar-benar bisa merasakan kebahagiaan dalam bersimpati.


Jika masih suka acuh tak acuh, itu pertanda belum benar-benar bisa merasakan keindahan dalam berempati.


Jika masih suka pelit, itu pertanda belum benar-benar bisa merasakan kebahagiaan dalam berbagi.


Jika masih suka iri hati, itu pertanda belum benar-benar bisa merasakan kedamaian dalam kesyukuran.


Jika masih suka mendendam, itu pertanda belum benar-benar bisa merasakan keikhlasan dalam mengampuni.


Jika masih suka kecewa, itu pertanda belum benar-benar bisa merasakan kedamaian dalam kepasrahan.


Jika masih suka membatasi dan menghakimi, itu pertanda belum benar-benar bisa merasakan kedamaian dalam bertoleransi.


Jika masih suka khawatir, itu pertanda belum benar-benar bisa merasakan ketenangan dalam keimanan.


Semakin banyak yang tidak dipahami dan disukai tentang hal-hal di atas, itu pertanda semakin banyak penyakit hati yang menjangkiti.


Mempunyai penyakit hati atau mempunyai masalah emosi, seperti :mudah marah, kecewa, iri hati, khawatir, rasa sedih, ketakutan, rasa bersalah dan sebagainya.

Itulah yang disebut dengan sampah-sampah emosi atau emosi negatif yang harus dihilangkan dari hati.


Tidak ada orang yang bisa menjadi bijaksana sebelum ditempa berbagai kepahitan dan persoalan kehidupan.


Barakallahu Fiikum 

Posting Komentar

1 Komentar