بِسْــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
TIGA TINGKATAN KEBAIKAN
1. Orang yang baik ialah orang yang membalas kebaikan dengan kebaikan yang setimpal.
2. Orang yang sangat baik yaitu orang yang membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih.
3. Orang yang paling baik adalah orang yang membalas keburukan dengan kebaikan.
Ketiga inilah Ahklaq Ahlul Bait Rosulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam.
Seorang pembantai Imam Husain AS. menyembunyikan identitasnya dan tinggal di kediaman Imam Ali Zainal Abidin Bin Husein, cicit Rasulullah SAW. yang selamat dari pembantaian Karbala.
Di rumah sosok yang dikenal sebagai As-Sajjad (orang yang banyak bersujud) ini, lelaki itu disambut dengan ramah dan antusias serta dijamu dengan sangat baik selama tiga hari.
Setelah tiga hari, lelaki pembantai dalam tragedi karbala itu pamit pergi.
As-Sajjad pun memenuhi kantong kuda lelaki itu dengan berbagai macam bekal, air dan makanan.
Lelaki itu sudah duduk di atas pelana kuda nya, namun ia tak kuasa beranjak.
Ia termenung atas kebaikan sikap As-Sajjad.
Ia merasa trenyuh karena (mengira) sang tuan rumah tak mengenali siapa dia sebenarnya.
"Kenapa engkau tak beranjak?" Tegur As-Sajjad
Lelaki itu diam sejenak, lalu menyahut:
"Apakah engkau tidak mengenaliku, Tuan?".
Giliran As-Sajjad yang diam sejenak, kemudian beliau berkata:
"Aku mengenalimu sejak tragedi di Karbala".
Lelaki itu tercengang.
Ia tertegun dan memberanikan diri bertanya:
"Kalau memang engkau sudah mengenaliku, mengapa kau masih mau menjamuku sedemikian ramah?".
As-Sajjad Menjawab:
"Itu (pembantaian di Karbala) adalah akhlak mu. Sedangkan ini (keramahan) adalah akhlak kami. Itulah kalian, dan inilah kami".
Itulah puncak Akhlaq (ihsan) yang menjadi orientasi disyariatkan nya agama suci oleh Allah Yang Maha Suci melalui Nabi-Nya yang suci dan disucikan-Nya sesuci-sucinya, Rahmatan Lil'alamin & Maksimul Akhlaq.
Ibarat pohon yang diberkahi, banyak ranum buahnya andai dilempar dengan batu, namun dibalas Nya dengan Buah.
Kalau membalas kebaikan dengan kebaikan yang setimpal, itu ibarat (akhlaq) keledai, ketika merasa nyaman setelah digaruk-garuk punggungnya, maka ia akan menggaruk-garuk punggung keledai lain yang menggaruk-garuknya tadi.
Dan janganlah sesekali membalas kebaikan dengan keburukan.
"Air susu dibalas dengan air tuba".
"Na'udzubillahi Min Dalik!".
Jadilah seperti bunga memberikan keharuman untuk tangan yang merusaknya.
Barakallahu Fiikum.
0 Komentar